Jumat, 30 November 2012

2 Dalam Rindu ada Cinta MU

23.53 Under From Unknown
[2 Comment]




Dalam Rindu ada Cinta MU


Wahai pemilik detakku
betapa lemahnya diri ini
sungguh amat sangat berat uji hidupMU
ku pasrahkan segala nafasku hanya kepadaMU
yaa ROBBANA
kata cinta melantun indah
mengalir lembut dalam dzikir kidung doaku
biarlah kurasakan sakit sebagai penawar dosaku
butir butir bening dari mataku
aku tersungkur mengingat semua karuniaMU
ampuni segala khilaf dan salahku yaa ROBB

ya ILLAHI...
jika aku harus mati
pertemukan aku denganMU
Ya Illahi Rabbi ...
Dalam genggaman Mu kuserahkan semua nya
Dalam Kelembutan CintaMu ku harapkan
ada rindu yang mendera
Berharap kesempurnaan langkahku dalam
menggapai semua Ridha MU.





By: Anissa
Editing: Admin 
 
*** Silahkan Copy paste Puisi ini, dengan catatan sertakan linknya. ***
Terima Kasih 
Read More »

0 "Sepertinya aku jatuh cinta"

23.38 Under From Unknown
[0 Comment]
Kumpulan Puisi cinta romantis, Puisi Cinta Islami, Kata Mutiara Islami, Kata Motivasi Terbaru

"Sepertinya Aku Jatuh Cinta" 

Ini Kisah Ku....
kisah dimana aku mengenal mu...
kamu yang selalu menemani ku...
dihari-hari ku dengan penuh canda tawa mu...
semua terasa Lengkap.....
senang..sedih...suka..duka...bahkan ..
rasa cemburu pun melanda...!
..'yah..sepertinya aku jatuh Cinta'...

Jujur..aku belum tau siapa dia..
dan bagai manakah rupa nya...
tampankah dia.....jelek kah dia...
yang ada dibenak ku hanyalah....
..Aku mulai jatuh Cinta....

Suara mu....
perhatian mu...
serta lagu2 rindu mu selalu menemani malam2 ku..
membuat ku semakin cinta..dan terenyuh...
dan dalam diam ku...berbisik..
..ya TUHAN..inikan cinta..??tanpa ku peduli siapa dia...

aku mulai luluh dalam kebisuan..
kebisuan dimana aku tak mampu mengungkapkan perasaan..
cinta membuatku tidak peduli...dgn segala kekurangan..
bagi ku.kau lebih dari cukup dari segala yang aku punya..
jelek..bukanlah satu masalah..
bagiku.."Punya hati..cinta..perasaan bahkan setia"..
yang membuat ku masih bertahan...
..Yah aku jatuh cinta...!!

jika cinta ini benar adanya...
aku ingin rasa yang ku punya...
tidak hanya sementara...tapi yang ku inginkan..
"SELAMANYA DAN SAMPAI MENUTUP MATA"...

aku tidak ingin semua nya berubah menjadi air mata..
terlebih selalu ada dusta dan tidak akan pernah..menjadi nyata.......

aku ingin cinta mu yang sederhana..
dimana aku mampu mencintaimu yang apa adanya..
dan kamu mampu mencintai kekurangan..
dengan segala yang aku punya....

cinta tanpa dusta..
sayang tanpa malang..
rindu tanpa belenggu....

Cinta..membuatku bertahan..
membuat ku kuat.."yah aku jatuh cinta"..
walaupun aku belum pernah mengenal mu...
dan melihat rautt wajah mu..
cinta..ku hanya sebatasan..Impian buat mu..
kekasihku...!!



~warna malam By :dheasty dea~
Editing by: Admin

*** Silahkan Copy paste Puisi ini, dengan catatan sertakan linknya. ***
Terima Kasih
Read More »

Selasa, 27 November 2012

2 Air Mata Taubat

03.29 Under From Unknown
[2 Comment]

Kumpulan Puisi cinta romantis, Puisi Cinta Islami, Kata Mutiara Islami, Kata Motivasi Terbaru


 Air Mata Taubat
Terbuai aku dikala itu
menikmati hangatnya wajah dunia
ku biarkan hembus angin membelaiku
ku relakan rintik hujan menjamahku
hingga mengantarkanku pada mendung tak bermentari
rasa nikmat yang ku telan hanya sesaat
meninggalkan beribu sakit yang menyayat

Tuhan
tersentak sadar ku di ujung waktu
membawa beribu penyesalan yang telah lalu
deru dera luka bersama iringan waktu
yang mengundang deras hujan air mataku
yaa Robb
terbelenggu aku dalam kenistaan
memegang dendan atas kesucian yang telah terbuang

Kini
aku melangkah menuju pintu taubat-MU
tersungkur aku menghadap Kehadirat-MU
memohon ampun atas segala khilafku
dengan kehinaan yang teramat kotor yang bersemayam dalam jiwaku
hatiku berharap agar KAU bukakan pintu ampunan-MU
wahai ENGKAU sang pemilik taubat
bukakanlah pintu rahmat keampunan_MU
ridhai aku yang kini melangkan bersama-MU




~ By :Anissa~
Editing by: Admin

*** Silahkan Copy paste Puisi ini, dengan catatan sertakan linknya. ***
Terima Kasih
Read More »
03.20 Under From Unknown
[0 Comment]
Terbuai aku dikala itu
menikmati hangatnya wajah dunia
ku biarkan hembus angin membelaiku
ku relakan rintik hujan menjamahku
hingga mengantarkanku pada mendung tak bermentari
rasa nikmat yang ku telan hanya sesaat
meninggalkan beribu sakit yang menyayat
Tuhan
tersentak sadar ku di ujung waktu
membawa beribu penyesalan yang telah lalu
deru dera luka bersama iringan waktu
yang mengundang deras hujan air mataku
yaa Robb
terbelenggu aku dalam kenistaan
memegang dendan atas kesucian yang telah terbuang

kini
aku melangkah menuju pintu taubat-MU
tersungkur aku menghadap kehadirat-MU
memohon ampun atas segala khilafku
dengan kehinaan yang teramat kotor yang bersemayam dalam jiwaku
hatiku berharap agar KAU bukakan pintu ampunan-MU
wahai ENGKAU sang pemilik taubat
bukakanlah pintu rahmat keampunan_MU
ridhai aku yang kini melangkan bersama-MU
Read More »
03.20 Under From Unknown
[0 Comment]

Terbuai aku dikala itu
menikmati hangatnya wajah dunia
ku biarkan hembus angin membelaiku
ku relakan rintik hujan menjamahku
hingga mengantarkanku pada mendung tak bermentari
rasa nikmat yang ku telan hanya sesaat
meninggalkan beribu sakit yang menyayat

Tuhan
tersentak sadar ku di ujung waktu
membawa beribu penyesalan yang telah lalu
deru dera luka bersama iringan waktu
yang mengundang deras hujan air mataku
yaa Robb
terbelenggu aku dalam kenistaan
memegang dendan atas kesucian yang telah terbuang

kini
aku melangkah menuju pintu taubat-MU
tersungkur aku menghadap kehadirat-MU
memohon ampun atas segala khilafku
dengan kehinaan yang teramat kotor yang bersemayam dalam jiwaku
hatiku berharap agar KAU bukakan pintu ampunan-MU
wahai ENGKAU sang pemilik taubat
bukakanlah pintu rahmat keampunan_MU
ridhai aku yang kini melangkan bersama-MU
Read More »

Senin, 26 November 2012

3 AKU & KAMU

01.50 Under From Unknown
[3 Comment]

Kumpulan Puisi cinta romantis, Puisi Cinta Islami, Kata Mutiara Islami, Kata Motivasi Terbaru

AKU & KAMU

Dulu setiap malam adalah malam2 kita..
Sekarang adalah malam bersama......
Dulu facebook adalah dunia kita.........
dan sekarang facebook ku habiskan bersama mereka....

Dulu suara by telpon adalah pelepas rindu kita...
dan sekarang ku lepaskan semua itu dengan air mata........
Tak Ada kata Manja,Cinta,sayang...
yang ada hanya kata..
" Sedang apa dan dimana"...

Dulu..aku sayang kamu....
...dan aku membalas aku mencintaimu..
sekarang yg tersisa hanya kata..
"AKU & KAMU"..
hampi setiap malam ku habiskan waktu hanya untuk menunggu mu...
dan kamu hanya menghabiskan malam2 mu dengan tidur panjang mu..
ku habiskan waktu untuk mencintai mu...
dan kamu habiskan waktu mu untuk melupakan ku........

Dulu Miss U....
sekarang Hate U...
Harus kah...aku menunggu mu??
Harus kah aku menanti........???
Harus kah aku bertahan.....???
Harus kah aku setia untuk Cinta??
Jawab.........!!! Dan renungkan ......
Aku tidak akan memaksa mu tuk mencintaiku................
Dan aku tak akan memaksa mu..tuk kembali pada ku.........

Hanya........aku pinta...............
 Jangan lupa kan aku yang pernah Mencintaimu....
Dan mengisi kesepian dihari-hari mu Cinta ku ~
Cinta sampai ku menutup mata......
Hanya sebuah kata.........
Yang tidak pernah bisa menjadi nyata.......
Karena kita hanya manusia..
Yang bisa berusaha.......,..
Makasih Cinta......





~warna malam By :dheasty dea~
Editing by: Admin

*** Silahkan Copy paste Puisi ini, dengan catatan sertakan linknya. ***
Terima Kasih

Read More »

Rabu, 14 November 2012

3 Engkau

04.04 Under From Unknown
[3 Comment]
Kumpulan Puisi cinta romantis, Puisi Cinta Islami, Kata Mutiara Islami, Kata Motivasi Terbaru


 Engkau yang tercinta ...
Engkau yang tersayang ...
Dan Engkau yang terkasih ...
Mungkin hanya Engkau yang ada di hatiku ...

Mungkin di saat aku telah tyada ...
Hanya Engkau orang yang terakhir mengisi cintaku ...

Dan mungkin jika aku sudah hilang ingatan ...
Pasti hanya Engkau satu satunya orang terakhir yang aku ingat ...

Di saat aku tak berdaya ...
Apakah Engkau akan terus menemaniku ...???

Dan di saat aku membutuhkanmu ...
Apakah Engkau akan selalu berada di sampingku ...???

Engkau ...
Hanya Engkau satu satunya orang ...
Yang dapat membuat aku Jatuh Cinta ...

Engkau ...
Hanya Engkau satu satunya orang ...
yang dapat membuat aku mengerti akan rasa sakitnya patah hati ...

Dan hanya karna Engkau ...
Aku mempunyai tujuan untuk hidupku ...




~By :Admin~
Editing by: Admin

*** Silahkan Copy paste Puisi ini, dengan catatan sertakan linknya. ***
Terima Kasih
Read More »

0 Engkau

03.51 Under From Unknown
[0 Comment]
Engkau yang tercinta ...
Engkau yang tersayang ...
Engkau yang terkasih ...
Mungkin hanya engkau yang ada di hatiku ...


 
Read More »

Selasa, 13 November 2012

0 Memahami Arti Jihad

17.32 Under From Unknown
[0 Comment]

Memahami Arti Jihad

Tidak diragukan lagi bahwa jihad adalah amal kebaikan yang Allah syari’atkan dan menjadi sebab kokoh dan kemuliaan umat islam. Sebaliknya (mendapatkan kehinaan) bila umat Islam meninggalkan jihad di jalan Allah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang shohih [1],

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ


Dari Ibnu Umar beliau berkata: Aku mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian telah berjual beli ‘inah, mengambil ekor sapi dan ridho dengan pertanian serta meninggalkan jihad maka Allah akan menimpakan kalian kerendahan (kehinaan). Allah tidak mencabutnya dari kalian sampai kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Abu Daud)

Ibnu Taimiyah menyatakan, “Tidak diragukan lagi bahwa jihad melawan orang yang menyelisihi para rasul  dan mengarahkan pedang syariat kepada mereka serta melaksanakan kewajiban-kewajiban disebabkan pernyataan mereka untuk menolong para nabi dan rasul, dan untuk menjadi pelajaran berharga bagi yang mengambilnya sehingga dengan demikian orang-orang yang menyimpang menjadi kapok, termasuk amalan yang paling utama yang
Allah perintahkan kepada kita untuk menjadikannya ibadah mendekatkan diri kepadaNya” [2].

Namun amal kebaikan ini harus memenuhi syarat ikhlas dan sesuai dengan syariat islam karena kedua hal ini adalah syarat diterima satu amalan. Di samping juga jihad bukanlah perkara mudah bagi jiwa dan memiliki hubungan dengan pertumpahan darah, jiwa dan harta yang menjadi perkara agung dalam Islam sebagaimana disampaikan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya,

فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَ أَعْرَاضَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا إِلَى يَوْمِ تَلْقَوْنَ رَبَّكُمْ أَلَا هَلْ بَلَّغْتُ قَالُوا نَعَمْ قَالَ اللَّهُمَّ اشْهَدْ فَلْيُبَلِّغْ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ فَرُبَّ مُبَلَّغٍ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ فَلَا تَرْجِعُوا بَعْدِي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ


“Sesungguhnya darah, kehormatan dan harta kalian diharamkan atas kalian (saling menzholiminya) seperti kesucian hari ini, pada bulan ini dan di negri kalian ini sampai kalian menjumpai Robb kalian. Ketahuilah apakah aku telah menyampaikan?” Mereka menjawab, “Ya”. Maka beliau pun bersabda, “Ya
Allah persaksikanlah, hendaklah orang yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir, karena terkadang yang disampaikan lebih mengerti dari yang mendengar langsung. Maka janganlah kalian kembali kufur sepeninggalku, sebagian kalian saling membunuh sebagian lainnya.” (Muttafaqun ‘Alaihi) [3]

Demikian agungnya perkara jihad ini menuntut setiap muslim melakukannya untuk menggapai cinta dan keridhoan
Allah. Tentu saja hal ini menuntut pelakunya untuk komitmen terhadap ketentuan dan batasan syari’at, komitmen terhadap batasan dan hukum Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, merealisasikan target dan tujuan syari’at tanpa meninggalkan satu ketentuan dan batasannya, agar selamat dari sikap ekstrim dan berlebihan sehingga jihadnya menjadi jihad syar’i di atas jalan yang lurus dan dia mendapatkan akibat dan pahala yang besar diakhirat nanti. Hal itu karena ia berjalan di atas cahaya ilahi, petunjuk dan ilmu dari Al Qur’an dan sunnah NabiNya shallallahu ‘alaihi wa sallam. [4]

Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk belajar mengenai konsep
islam tentang jihad secara benar dan bertanya kepada para ulama pewaris nabi tentang hal-hal yang belum ia ketahui. Apalagi dalam permasalahan yang sangat penting dan berbahaya ini, lagi-lagi di masa kaum muslimin tidak mengenal syari’atnya dengan benar. Sebab bisa jadi yang dianggap jihad syar’i sebenarnya adalah jihad bid’ah.

Pengertian Jihad dalam Pandangan Islam


Kata Jihad berasal dari kata Al Jahd (ُالجَهْد) dengan difathahkan huruf jimnya yang bermakna kelelahan dan kesusahan atau dari Al Juhd (الجُهْدُ) dengan didhommahkan huruf jimnya yang bermakna kemampuan. Kalimat (بَلَغَ جُهْدَهُ) bermakna mengeluarkan kemampuannya. Sehingga orang yang berjihad dijalan
Allah adalah orang yang mencapai kelelahan karena Allah dan meninggikan kalimatNya yang menjadikannya sebagai cara dan jalan menuju surga. Di balik jihad memerangi jiwa dan jihad dengan pedang, ada jihad hati yaitu jihad melawan syetan dan mencegah jiwa dari hawa nafsu dan syahwat yang diharamkan. Juga ada jihad dengan tangan dan lisan berupa amar ma’ruf nahi mungkar. [5]

Sedangkan Ibnu Rusyd (wafat tahun 595 H) menyatakan, “Jihad dengan pedang adalah memerangi kaum musyrikin atas agama, sehingga semua orang yang menyusahkan dirinya untuk dzat Allah maka ia telah berjihad di jalan
Allah. Namun kata jihad fi sabilillah bila disebut begitu saja maka tidak dipahami selain untuk makna memerangi orang kafir dengan pedang sampai masuk islam atau memberikan upeti dalam keadaan rendah dan hina” [6].

Ibnu Taimiyah (wafat tahun 728H) mendefinisikan jihad dengan pernyataan, “Jihad artinya mengerahkan seluruh kemampuan yaitu kemampuan mendapatkan yang dicintai
Allah dan menolak yang dibenci Allah” [7].

Di tempat lainnya, beliau rahimahullah juga menyatakan, “Jihad hakikatnya adalah bersungguh-sungguh mencapai sesuatu yang
Allah cintai berupa iman dan amal sholeh dan menolak sesuatu yang dibenci Allah berupa kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan” [8].

Tampaknya tiga pendapat di atas sepakat dalam mendefinisikan jihad menurut syariat islam, hanya saja penggunaan lafadz jihad fi sabilillah dalam pernyataan para ulama biasanya digunakan untuk makna memerangi orang kafir. Oleh karena itu, Syaikh ‘Abdurrazaq bin ‘Abdul Muhsin Al ‘Abaad menyatakan bahwa definisi terbaik dari jihad adalah definisi Ibnu Taimiyah di atas dan beliau menyatakan: Dipahami dari pernyataan Ibnu Taimiyah di atas bahwa jihad dalam pengertian syar’i adalah istilah yang meliputi penggunaan semua sebab dan cara untuk mewujudkan perbuatan, perkataan dan keyakinan (i’tiqad) yang
Allah cintai dan ridhoi serta menolak perbuatan, perkataan dan keyakinan yang Allah benci dan murkai. [9]

Jenis dan Tingkatan Jihad


Kata jihad bila didengar banyak orang maka konotasinya adalah jihad memerangi orang kafir. Padahal hal ini hanyalah salah satu dari bentuk dan jenis jihad karena pengertian jihad lebih umum dan lebih luas dari hal tersebut. Oleh karena itu, Imam Ibnul Qayyim menjelaskan jenis jihad ditinjau dari obyeknya dengan menyatakan bahwa jihad memiliki empat tingkatan,
yaitu (1) jihad memerangi hawa nafsu, (2) jihad memerangi syetan, (3) jihad memerangi orang kafir dan (4) jihad memerangi orang munafik. [10]  Namun dalam keterangan selanjutnya Ibnul Qayyim menambah dengan jihad melawan pelaku kezhaliman, bid’ah dan kemungkaran.[11]

Kemudian beliau menjelaskan 13 tingkatan bagi jenis-jenis jihad di atas dengan menyatakan bahwa jihad memerangi nafsu memiliki empat tingkatan:

1. Jihad memeranginya untuk belajar petunjuk ilahi dan agama yang lurus yang menjadi sumber keberuntungan dan kebahagian dalam kehidupan dunia dan akhiratnya. Siapa yang kehilangan ilmu petunjuk ini maka akan sengsara di dunia dan akhirat.
2. Jihad memeranginya untuk mengamalkannya setelah mengilmuinya. Kalau tidak demikian, maka sekadar hanya mengilmuinya tanpa amal, jika tidak membahayakannya, maka tidak akan memberi manfaat.
3. Jihad memeranginya untuk berdakwah dan mengajarkan ilmu tersebut kepada yang tidak mengetahuinya. Kalau tidak demikian, ia termasuk orang yang menyembunyikan petunjuk dan penjelasan yang telah Allah turunkan. Dan ilmunya tersebut tidak bermanfaat dan tidak menyelamatkannya dari adzab Allah.
4. Jihad memeranginya untuk tabah menghadapi kesulitan dakwah, gangguan orang dan sabar memanggulnya karena Allah.
Apabila telah sempurna empat martabat ini maka ia termasuk Robbaniyyun. Hal ini karena para salaf sepakat menyatakan bahwa seorang alim (ulama) tidak berhak disebut Robbani sampai ia mengenal kebenaran, mengamalkan dan mengajarkannya. Sehingga orang yang berilmu, beramal dan mengajarkannya sajalah yang dipanggil sebagai orang besar di alam langit.


Adapun jihad memerangi syetan memiliki dua tingkatan:

1. Memeranginya untuk menolak syubhat dan keraguan yang merusak iman yang syetan arahkan kepada hamba.
2. Memeranginya untuk menolak keingininan buruk dan syahwat yang syetan lemparkan kepadanya.
Jihad yang pertama (mengatasi syubhat) dilakukan dengan yakin dan jihad yang kedua (mengatasi syahwat) dengan kesabaran. Allah Ta’ala berfirman,

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآَيَاتِنَا يُوقِنُونَ


“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar.Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As-Sajdah: 24).
Allah menjelaskan bahwa kepemimpinan agama hanyalah didapatkan dengan kesabaran dan yakin, lalu dengan kesabaran ia menolak syahwat dan keinginan rusak dan dengan yakin ia menolak keraguan dan syubhat.

Sedangkan jihad memerangi orang kafir dan munafik memiliki 4 tingkatan yaitu dengan hati, lisan, harta dan jiwa. Jihad memerangi orang kafir lebih khusus dengan tangan sedangkan jihad memerangi orang munafiq lebih khusus dengan lisan.


Sedang jihad memerangi pelaku kezholiman, kebid’ahan dan kemungkaran memiliki 3 tingkatan yaitu (1) dengan tangan bila mampu, (2) apabila tidak mampu, berpindah pada lisan, (3) bila juga tidak mampu maka diingkari dengan hati.


Inilah tiga belas martabat jihad dan barang siapa yang meninggal dan belum berperang dan tidak pernah membisikkan jiwanya untuk berperang maka meninggal diatas satu cabang kemunafiqan [12] [13].


Dari keterangan Ibnul Qayyim di atas dapat diambil beberapa pelajaran:


1.
Banyak kaum muslimin memahami jihad hanya sekedar jihad memerangi orang kafir saja, ini adalah pemahaman parsial.

2.
Sudah seharusnya seorang muslim memulai jihad fi sabilillah dengan jihad nafsi untuk taat kepada Allah dengan cara memerangi jiwa untuk menuntut ilmu dan memahami agama (din) Islam dengan memahami Al Qur’an dan Sunnah sesuai dengan pemahaman salaf sholeh. Kemudian mengamalkan seluruh ilmu yang dimilikinya, karena maksud tujuan ilmu adalah diamalkan. Setelah itu barulah ia memerangi jiwa untuk berdakwah mengajak manusia kepada ilmu dan amal lalu bersabar dari semua gangguan dan rintangan ketika belajar, beramal dan berdakwah. Inilah jihad memerangi nafsu yang merupakan jihad terbesar dan didahulukan dari selainnya.
Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan, “Jihad memerangi musuh Allah yang di luar (jiwa) adalah cabang dari jihad memerangi jiwa, sebagaimana sabda nabi shallallahu ‘alaih wa sallam,

وَالْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِي طَاعَةِ اللَّهِ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللهُ عَنْهُ


“Mujahid adalah orang yang berjihad memerangi jiwanya dalam ketaatan kepada
Allah dan Muhajir adalah orang yang berhijrah dari larangan Allah.” (HR. Ahmad 6/21, sanadnya shahih, -ed)

Maka jihad memerangi jiwa didahulukan dari jihad memerangi musuh-musuh
Allah yang di luar (jiwa), dan menjadi induknya. Karena orang yang belum berjihad (memerangi) jiwanya terlebih dahulu untuk melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan serta belum memeranginya di jalan Allah, maka ia tidak dapat memerangi musuh yang di luar. Bagaimana ia mampu berjihad memerangi musuhnya padahal musuhnya yang di sampingnya berkuasa dan menjajahnya serta belum ia jihadi dan perangi. Bahkan tidak mungkin ia dapat berangkat memerangi musuhnya sebelum ia berjihad memerangi jiwanya untuk berangkat berjihad?” [14]
Jihad memerangi jiwa hukumnya wajib atau fardhu ‘ain tidak bisa diwakili orang lain, karena jihad ini berhubungan dengan pribadi setiap orang. [15]
3.    Para ulama menjelaskan bahwa pintu syetan menggoda manusia ada dua yaitu syahwat dan syubhat. Syetan mendatangi manusia dan melihat apabila ia seorang yang lemah iman, dan sedikit ketaatannya kepada Allah, maka syetan menariknya melalui jalan atau pintu syahwat. Bila syetan mendapatinya sangat komitmen dengan agamanya dan kuat imannya maka dia akan menariknya dari pintu syubhat, keraguan dan menjerumuskannya kepada kebid’ahan [16].

Jihad melawan syetan ini hukumnya fardhu ‘ain juga karena berhubungan langsung dengan setiap pribadi manusia, sebagaimana firman
Allah,

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوّاً


“Sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu).” (QS. Fathir: 6)


4.    Jihad melawan orang kafir dan munafik dilakukan dengan hati, lisan, harta dan jiwa sebagaimana disabdakan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu,

جَاهِدُوا الْمُشْرِكِينَ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَأَلْسِنَتِكُمْ


“Perangilah kaum musyrikin dengan harta, jiwa dan lisan kalian.” (HR. Abu Daud no. 2504, An Nasai no. 3096 dan Ahmad 3/124. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih, -ed)


Pengertian jihad dengan hati melawan orang kafir dan munafik adalah membenci mereka dan tidak memberikan loyalitas dan kecintaan serta senang dengan kerendahan dan kehinaan mereka dan sikap lainnya yang ada dalam
Al Qur’an dan Sunnah yang berhubungan dengan hati.

Pengertian jihad dengan lisan adalah dengan mejelaskan kebenaran, membantah kesesatan dan kebatilan-kebatilan mereka dengan hujjah dan bukti kongkrit.


Pengertian jihad dengan harta adalah dengan menafkahkan harta di jalan Allah dalam perkara jihad perang atau dakwah serta menolong dan membantu kaum muslimin. Adapun jihad dengan jiwa maksudnya adalah memerangi mereka dengan tangan dan senjata sampai mereka masuk
islam atau kalah, sebagaimana firman Allah,

وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ فَإِنِ انْتَهَوْا فَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِينَ


“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) agama itu hanya untuk
Allah belaka. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Baqarah: 193)
Dan firmanNya,

قَاتِلُوا الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَلَا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلَا يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ


“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada
Allah dan tidak (pula) pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (QS. At-Taubah: 29)

Kaum kafir dan munafik diperangi dengan keempat jihad di atas. Namun kaum kafir lebih khusus dihadapi dengan tangan karena permusuhannya terang-terangan. Sedangkan munafik khusus dihadapi dengan lisan karena permusuhannya tersembunyi dan gamang dalam keadaan mereka di bawah kekuasaan kaum muslimin, sehingga diperangi dengan hujjah dan dibongkar keadaan asli mereka serta dijelaskan sifat-sifat mereka, agar orang-orang tahu hal itu dan berhati-hati dari mereka dan dari terjerumus pada kemunafikan tersebut. [17]


5.    Ibnul Qayyim mengutarakan bahwa jihad memerangi pelaku kezaliman, kebid’ahan dan kemungkaran dilakukan dengan tiga tingkatan, yaitu (1) dengan tangan, (2) bila tidak mampu maka dengan lisan, dan (3) bila tidak mampu juga maka dengan hati.  Hal ini didasarkan pada hadits Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu yang berbunyi,


سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ


Aku mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa di antara kalian yang melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka dengan lisannya. Apabila tidak mampu juga maka dengan hatinya dan itulah selemah-lemahnya iman.”(HR Muslim).

Setiap muslim dituntut berjihad menghadapi pelaku perbuatan zhalim, bid’ah dan mungkar sesuai dengan kemampuannya dan dengan memperhatikan kaedah-kaedah amar ma’ruf nahi mungkar. Demikianlah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jelaskan dalam hadits Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ نَبِيٍّ بَعَثَهُ اللَّهُ فِي أُمَّةٍ قَبْلِي إِلَّا كَانَ لَهُ مِنْ أُمَّتِهِ حَوَارِيُّونَ وَأَصْحَابٌ يَأْخُذُونَ بِسُنَّتِهِ وَيَقْتَدُونَ بِأَمْرِهِ ثُمَّ إِنَّهَا تَخْلُفُ مِنْ بَعْدِهِمْ خُلُوفٌ يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ وَيَفْعَلُونَ مَا لَا يُؤْمَرُونَ فَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِيَدِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِلِسَانِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِقَلْبِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَيْسَ وَرَاءَ ذَلِكَ مِنْ الْإِيمَانِ حَبَّةُ خَرْدَلٍ


Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada seorang nabi pun yang Allah utus pada satu umat sebelumku kecuali memiliki pembela-pembela (hawariyun) dari umatnya dan sahabat-sahabat yang mencontoh sunnahnya dan melaksanakan perintahnya, kemudian datang generasi-generasi pengganti mereka yang berkata apa yang tidak mereka amalkan dan mengamalkan yang tidak diperintahkan. Siapa yang menghadapi mereka dengan tangannya maka ia seorang mukmin, siapa yang menghadapi mereka dengan lisannya maka ia seorang mukmin, dan siapa yang menghadapi mereka dengan hatinya maka ia seorang mukmin. Tidak ada setelah itu sekecil biji sawi dari iman.” (HR. Muslim, Kitab Al Iman  no. 71)

Setiap muslim pasti mampu melakukan jihad jenis ini dengan hatinya dan itu dengan cara mengingkari dan membenci kebid’ahan, kezhaliman dan kemungkaran dengan hatinya dan berharap hilangnya hal-hal tersebut.


Maksud Tujuan Jihad [18]


Satu kepastian bahwa
Allah tidak mewajibkan dan mensyariatkan sesuatu tanpa adanya maksud tujuan yang agung. Demikian juga jihad disyariatkan untuk tujuan-tujuan tertentu yang telah dijelaskan para ulama dalam pernyataan-pernyataan mereka. Di sini akan disampaikan sebagian pernyataan tersebut agar dapat kita petik maksud dan tujuan jihad dalam Islam.

1.    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan, ”Maksud tujuan jihad adalah meninggikan kalimat Allah dan menjadikan agama seluruhnya hanya untuk Allah” [19].


2.    Beliau rahimahullah juga menyatakan, “Maksud tujuan jihad adalah agar tidak ada yang disembah kecuali
Allah, sehingga tidak ada seorang pun yang berdoa, sholat, sujud dan puasa untuk selain Allah. Tidak berumroh dan berhaji kecuali ke rumahNya (Ka’bah), tidak disembelih sembelihan kecuali untukNya dan tidak bernazar dan bersumpah kecuali denganNya …” [20].

3.    Syaikh Abdurrahman bin Nashir Al Sa’di menyatakan, “Jihad ada dua jenis. Pertama, jihad dengan tujuan untuk kebaikan dan perbaikan kaum mukminin dalam aqidah, akhlak, adab (prilaku) dan seluruh perkara dunia dan akhirat mereka serta pendidikan mereka baik ilmiyah dan amaliyah. Jenis ini adalah induk jihad dan tonggaknya, serta menjadi dasar bagi jihad yang kedua yaitu jihad dengan maksud menolak orang yang menyerang islam dan kaum muslimin dari kalangan orang kafir, munafik, mulhid dan seluruh musuh-musuh agama dan menentang mereka” [21].


4.    Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baaz menyatakan, “Jihad terbagi menjadi dua yaitu jihad ath tholab (attack/ menyerang) dan jihad ad daf’u (defence/ bertahan). Maksud tujuan keduanya adalah menyampaikan agama
Allah dan mengajak orang mengikutinya, mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya islam dan meninggikan agama Allah di muka bumi serta menjadikan agama ini hanya untuk Allah semata, sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur’an dalam surat Al Baqarah,

وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ فَإِنِ انْتَهَوْا فَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِينَ


“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) agama itu hanya untuk
Allah belaka. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Baqarah: 193)

Dan dalam surat Al Anfal,


وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ


“Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk
Allah.” (QS. Al-Anfal: 39), dan ayat yang semakna dengannya banyak.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri menyatakan,


أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ


“Aku diperintahkan memerangi manusia hingga bersaksi dengan bahwa tidak sesembahan yang berhak disembah melainkan
Allah dan Muhammad utusannya, menegakkan sholat dan menunaikan zakat. Apabila mereka telah berbuat demikian maka darah dan harta mereka telah terjaga dariku kecuali dengan hak islam, dan hisab mereka diserahkan kepada Allah.” (Muttafaqun Alaihi) [22]

Dari keterangan para ulama di atas jelaslah bahwa maksud tujuan disyariatkannya jihad adalah untuk menegakkan agama
Islam di muka bumi ini dan bukan untuk dendam pribadi atau golongan sehingga dibutuhkan sekali pengetahuan tentang konsep islam dalam jihad baik secara hukum, cara berjihad dan ketentuan harta rampasan perang sebagai satu konsekwensi dari pelaksanaan jihad.

Demikian mudah-mudahan bermanfaat.


Penulis: Ustadz Kholid Syamhudi, Lc


Artikel www.muslim.or.id



==============================
Catatan Kaki:
[1] Diambil dari pernyataan Syaikh Al Albani dalam Al Salafiyun Wa Qadhiyah Falestina Fi Waaqi’ina Al Mu’ashir karya Muhammad Kaamil Al Qadhdhaab dan Muhammad ‘Izuddin Al Qassaam, ditakhrij dan diberi Muqaddimah oleh Syaikh Abu Ubaidah Masyhur Hasan Salman, cetakan pertama tahun 1423 H =2002M, penerbit Markaz Baitul Maqdis Liddriasaat Al Tautsiqiyyah hal.65
[2] Dinukil dari makalah berjudul Dhwabith Jihaad Fi Al Sunnah Al Nabawiyah oleh DR. Muhammad Umar Bazmul hal. 4 menukil dari kitab Al Radd ‘Ala Al Akhna’I oleh Ibnu Taimiyah hal 326-329.
[3] HR Al Bukhari – kitab Al Ilmu -no. 67 dan Muslim –kitab Al Qasaamah wal Muhaaribin Wal Qishash- bab Taghlidz tahrim Al Dima’ Wal Aghradh Wal Amwal.- no. 1679
[4] Disarikan dari Al Quthuf Al Jiyaad Min Hikam Wa Ahkam Al Jihad, karya Prof. DR. Abdurrazaq bin Abdil Muhsin Al ‘Abaad, cetakan pertama tahun 1425 H, Dar Al Mughni. Hal 4.
[5] Al I’lam Bi Fawa’id Umdat Al Ahkam, Ibnu Al Mulaqqin, tahqiq Abdulaziz Ahmad Al Musyaiqih, cetakan pertama tahun 1421H, Dar Al ‘Ashimah, 10/267.
[6] Muqaddimah Ibnu Rusyd 1/369, kami nukil dari kitab Mauqif Al Muslim Minal Qitaal Fil Fitan, Utsman Mu’allim Mahmud cetakan pertama tahun 1416 H, Dar Al Fath 41 dan majalah Al Asholah edisi 21/IV/ 15 rabi’ul awal 1420 H hal. 43
[7] Majmu’ Al Fatawa, 10/192-193
[8] ibid 10/191
[9] Al Quthuf Al Jiyaad 5.
[10] Zaadul Ma’ad Fi Hadyi Khoiril ‘Ibaad, Ibnul Qayyim, tahqiq Syu’aib Al Arnauth dan Abdulqadir Al Arnauth, cetakan ketiga tahun 1421H, Muassasat Al Risalah, Bairut 3/9
[11] Ibid 3/10.
[12] Ini adalah ungkapan hadits nabi yang diriwayatkan imam Muslim –kitab Al Imaarah-no. 1910.
[13] Zaad Al Ma’ad 3/9-10.
[14] Ibid 3/6.
[15] Al Quthuf Al Jiyaad hal. 15
[16] Lihat lebih lanjut tulisan Ust. Muslim dalam rubrik Tazkiyatun Nufus pada majalah As Sunnah edisi 09/tahun IX/1426H/2005M hal 55-60.
[17] Diringkas dari Al Quthuf Al Jiyaad hal 12-13.
[18] Diambil dari Al Quthuf Al Jiyaad hal. 18-20 secara bebas.
[19] Lihat Majmu’ Fatawa 15/170
[20] ibid 35/368
[21] Wujub Al Ta’awun Baina Al Muslimin- merupakan bagian dari Al majmu’ah Al Kaamilah jilid 5/186
[22] Majmu’ Fatawa Wa Maqaalat Mutanawi’ah, 18/70.


Dari artikel Memahami Arti Jihad — Muslim.Or.Id by null

Read More »

0 Privacy Policy

16.14 Under From Unknown
[0 Comment]

Privacy Policy


Privacy Policy Statement

Terima kasih telah berkunjung ke blog kang asep sule.

Setiap hari, blog kang asep sule selalu dikunjungi orang dari berbagai daerah. Pengunjung juga berasal dari berbagai kalangan berbeda, mulai dari blogger, karyawan, eksekutif, tua, muda, bahkan ibu rumah tangga pun ada saja yang berkunjung ke blog kang asep sule ini. (terdeteksi dari kata kunci yang masuk dari Google untuk mengunjungi blog kang asep sule).

Para pengunjung berhak mengomentari setiap postingan yang ada di blog kang asep sule baik komentar melalui form blogger maupun komentar melalui facebook. Setiap komentar yang masuk melalui form komentar blogger, seluruhnya di moderasi terlebih dahulu sebelum diterbitkan. Hanya komentar-komentar yang memenuhi syarat yang akan di tampilkan. Syaratnya antara lain tidak nyepam link, tidak ada unsur pelanggaran sara, link pornografi, melanggar hukum, dan lain-lain.

Jika seorang komentator menuliskan link menuju satu halaman web/blog lain, maka isi web/blog tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab si komentator atau pemilik web/blog tersebut.
Jika ada orang yang mengatasnamakan Anda dan meninggalkan link web Anda dan Anda tidak menginginkan hal itu, maka silahkan menghubungi saya untuk selanjutnya dihapus komentar tersebut.

Data-data pribadi Anda dalam berkomentar (misal : e-mail) Insya Allah aman di database blogger-nya Google. Saya tidak akan mempublikasikan data pribadi Anda khususnya email, kecuali ada hacker yang membajak akun saya di blogger.com.

Blog ini dipasangi iklan dari pihak ketiga, seluruh isi iklan yang muncul dan link yang ada sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemasang iklan.


Log File Policy

Kami berhak untuk melakukan logging atau pencatatan log kedalam file log untuk keperluan statistik blog. Informasi di dalam log file pada umumnya meliputi alamat protokol internet (IP Address), jenis browser, internet service provider (ISP), tanggal dan atau waktu, referrer, jumlah klik, informasi demografis dan informasi lainnya.

Hal-hal mengenai Privacy Policy (kebijakan privasi) yang belum ditulis akan segera dituliskan jika disuatu saat memang dirasa perlu untuk dituliskan.

Informasi Kontak

Jika Anda memiliki pertanyaan, keluhan, atau komentar mengenai kebijakan privasi diatas, silahkan kirim emil ke : kangasepsule@mail.com atau melalui form contact yang telah di sediakan.

Read more: http://kangasepsule.blogspot.com/p/privacy-policy.html#ixzz2C9R4drhf
Read More »

2 Jika Cinta Terbalas Duka

03.05 Under From Unknown
[2 Comment]
Jika Cinta Terbalas Duka

kisah cinta yg diaLami Oleh seorang teman Q dan ini bener2 nyata...ia bercerita kepada Q......
ia sudah berumah tangga hampir 1 tahun..dan Mereka juga kenal hanya..
Sepintas dan khir nya menikah....ia Menjalani nya dgn cinta tp ia tidak tau..
apakah suami nya sungguh2 mencintai nya...???yg ia tau slama hidup dgn nya..
suami nya biasa saja...jika dikeramaian...dan ia berkata.."mungkin suami Q malu dgn Q"..
dgn Wajah sedih...

Mendekati hari pernikahan nya..3hari menjeLang suami nya mengajak nya pergi ke MaLL..
ingin membuat nya bahagia...jalan Berdua..tanpa ada sedih..selalu bahagia dan tertawa...
dengan kelucuan suaminya...tiba2 mereka berhenti  pd sebuah toko..
dan ia berfikir.."oh mungkin suami Q mau memblikan hp"...lalu ia tertawa2....

tiba2 Sebuah ponsel suami nya berbunyi....ternyata sebuah pesan masuk....
lalu temen Q bertanya.."siapa yank"??sang suami menjawab..."sepupu syank Q"..
oh...jawab nya...!!lalu pesan berbunyi Lagi...istri nya bertanya.."knp syank"....???
suami nya membalas /sms dgn senyuman manies sambil sang istri terenyum mlihat suaminya..
dgn sms itu....

lalu suami nya mengajak nya plg...dan menyuruhnya mandi...dikamar...dia bahagia bgd...
lalu mereka..bermanjaan dst sambil berpelukan..dan temen Q bertanya...
"syank apa Qm malu menikah dgn Q"..??dan dijwb sang suami.."gak synk..aQ bnr2 cinta"..
udhLah jgn buat ribut..(kata suaminya)...

nah stelah brp hari suaminya pergi keluar kota...awal nya mesra..sms slalu bertanya..
perhatian tp serasa pura2(firasat tmn Q)...menjelang mlm hari pernikahan nya ia berharap..
suaminya mengingat hari itu...tp dibls cuek...
tmn Q mengirim pesan dan ia berharap akan dibls.....

sms !....."syank Qm dimana????"...
dibls......"maap yank...saia lg sibuk"....!!nti saia kbri lg y..
ditunggu berjam2 gak ada jwbn...temen Q msh tersenyum...
dan akhirnya ia menitihkan air mata dan berkata pada pesan nya....

"ingatkah Qm saad bersama Q..Qm sangad menikmati pesan masuk yg ada di ponsel qm synk...
dan taukah Qm...disaad Qt jauh..Q sanggat berharap pesan Q membuat Qm bahagia jg dsn.....
tp ternyata sia2 yg ada hanya kata..."MAAP SYNK AQ SIBUK"..!!..setiap detiq..taukah QM synk..
aq sangat menunggu Blasan pesan rindu Qm...dan Q sLalu mendoakan Qm disana khan baik2 saja synk...krn Q synk qm"....

perih nya hati sang istri..
tapi ttp dibalas Oleh senyuman walau Q tau air mata itu menetes dipipinya..
dan hati nya sangad terluka...betapa halus perasaan temen Q sbgai seorang istri..

"tersenyum menyambut hari pernikahan buat suami Q yg melupakan aQ"....







----------------------------------------------

Untuk sahabat-sahabatku , jika kita membaca kisah di atas  cinta adalah hal yang betul-betul abstrak. Kendati hati kita sudah terpaut dengan mencintai seseorang belum tentu cinta kita akan terbalas dengan ketulusan cinta kita. Cerita di atas bukan HOAX atau ISAPAN JEMPOL BELAKA tetapi kisah nyata seorang wanita yang begitu mencintai sang kekasih, namum cintanya tak terbalas dengan cinta sucinya.

Semoga apa yang kami posting disini akan menjadikan kita lebih waspada dan mengobral cinta kita kepada orang lain. Semoga Allah Swt akan memberikan Kekuatan dan Petunjuk Nya kepada kita semua. Amin


By: Dheasty Dea
Editing : Admin



Read More »

0 Wajah Cemburu

02.27 Under From Unknown
[0 Comment]
Kumpulan Puisi cinta romantis, Puisi Cinta Islami, Kata Mutiara Islami, Kata Motivasi Terbaru. 

Wajah Cemburu

 wajah cemburu .
Ada yang ringan meski mengusik dan tidak bisa dinafikkan.
rasa cemburu hanya melintas sesaat.

Maafkan
Jika senyumku tersembunyi
Di balik air mata
Dan kata-kata mesra
menjadi tanpa daya
Karena terperangkap dalam prasangka

Dalam pilu dan sedihku
ada rasa perih yang menyayat
lambung hatiku dan kurasakan perih 
 sepertinya kusimpulkan itu ada rasa cemburu,

Ahai  aku menyimpan cemburu
Dengan tegar aku hanya mampu berbisik,
Biarkan aku cemburu dan tetap cemburu padamu,

Aku cemburu
Aku mencintaimu
Seperti bumi
Mencintai titah Tuhannya.

Aku Tak pernah lelah
Menanggung beban derita
Aku Tak pernah lelah Menghisap luka

Aku mencintaimu
Seperti matahari Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah Membagi cerah cahaya
Tak pernah lelah Menghangatkan jiwa

Aku mencintaimu
Seperti air Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah Membersihkan lara
Tak pernah lelah Menyejukkan dahaga

Aku Mencintaimu Seperti bunga
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah Mengharumkan mekar aroma bahagia
Tak pernah lelah Meneduhkan gelisah yang nyala

Aku tak kuasa menahan sedih dan air mataku
Aku tak kuasa menahan rasa sedih yang berselimut rasa cinta.
Aku Mencintaimu bagai menggenggam mawar
Ada kalanya membawa wangi yang semerbak
Namun dapat berubah luka karena duri yang melekat.

Tapi Tuhan tahu
Cinta yang kupunya
Lebih berwarna Dari yang kau kira...
 

 


~warna malam By :dheasty dea~
Editing by: Admin

*** Silahkan Copy paste Puisi ini, dengan catatan sertakan linknya. ***
Terima Kasih





Read More »